MAKALAH
TENTANG : LEMBAGA KELUARGA
KELAS : XII IPS II
DISUSUN OLEH :
·
SARJAN ADE PUTRA
·
·
·
·
DINAS PENDIDIKAN NASIONAL
SMA NEGERI 1 MOYO UTARA
KABUPATEN SUMBAWA
Kata
pengantar
Puji syukur kehadirat Allah SWT. Karena dengan rahmat dan
karunia-Nyalah sehingga Penyusunan Makalah ini telah dapat diselesaikan.
Makalah ini merupakan salah satu syarat untuk Mengikuti Ulangan Semester guna untuk mendapatkan nilai yang baik di mata pelajaran Sosio;ogi di SMA Negeri 1 Moyo Utara.
Selesainya penyusunan ini berkat bantuan dari berbagai pihak oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis sampaikan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada yang terhormat :
Makalah ini merupakan salah satu syarat untuk Mengikuti Ulangan Semester guna untuk mendapatkan nilai yang baik di mata pelajaran Sosio;ogi di SMA Negeri 1 Moyo Utara.
Selesainya penyusunan ini berkat bantuan dari berbagai pihak oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis sampaikan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada yang terhormat :
1.
Bapak
Guru bidang study Sosiologi Bapak Drs. Muhammad Syarif
2.
Teman-teman
seperjuangan yang telah membantu menyelesaikan tugas ini
Diharapkan Makalah ini dapat
memberikan informasi kepada kita semua tentang lembaga Keluarga.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Aamiin.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Aamiin.
Moyo utara, 26 November 2012
Penulis
|
Daftar
isi :
Kata
pengantar....................................................................................................................... i
Daftar
isi................................................................................................................................ ii
BAB
I Pendahuluan.............................................................................................................. 1
A.
Latar belakang........................................................................................................... 1
B.
Rumusan masalah...................................................................................................... 1
C.
Tujuan penulis............................................................................................................ 2
D.
Ruang lingkup............................................................................................................ 2
BAB
II Pembahasan.............................................................................................................. 3
1. Pengertian
keluarga.................................................................................................... 3
2. Proses
terbentuknya lembaga keluarga...................................................................... 3
3. Ciri-ciri
lembaga keluarga.......................................................................................... 3
4. Peranan
lembaga keluarga.......................................................................................... 4
5. Fungsi
Manifes lembaga keluarga.............................................................................. 4
6. Fungsi
Latan lembaga keluarga................................................................................. 5
7. Tujuan
dilahirkan lembaga keluarga.......................................................................... 5
BAB
III Penutup................................................................................................................... 6
1. Kesimpulan
............................................................................................................... 6
2. Saran.......................................................................................................................... 6
Daftar
pustaka....................................................................................................................... 7
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latarbelakang
Sosiologi, sebagai salah satu bidang ilmu yang mempelajari perilaku manusia dan interaksinya, memiliki banyak aspek yang harus digali. Untuk memperdalam pengetahuan serta pemahaman kita mengenai salah satu cabang sosiologi yakni sosiologi keluarga, perlu adanya analisis teoritis (theoretical analysis) yang membahas masalah lembaga/ institusi keluarga dan secara khusus membahas masalah jumlah dan perbedaan umur anak, latar belakang suku, tingkat ekonomi dan pendidikan, serta komunikasi dan interaksi keluarga dengan masyarakat dan budaya sekitarnya.
Keluarga, dalam perspektif antropologi budaya memiliki keterkaitan yang sangat erat dengan konsep kekerabatan. Kita mengetahui bahwa Indonesia dengan beraneka ragam suku dan budayanya memiliki tiga mazhab besar sistem kekerabatan : Sistem patrilineal, matrilineal, dan bilateral. Ketiga sistem ini membentuk suatu hubungan yang akhirnya menjadi lembaga keluarga secara utuh.
Jika kita analisis dalam perspektif sosiologi, keluarga sebagai lembaga memiliki peranan dalam interaksi sosial di masyarakat. Bagaimana peran institusi keluarga dalam membentuk suatu interaksi sosial kami analisis secara gamblang dalam makalah ini.
Sosiologi, sebagai salah satu bidang ilmu yang mempelajari perilaku manusia dan interaksinya, memiliki banyak aspek yang harus digali. Untuk memperdalam pengetahuan serta pemahaman kita mengenai salah satu cabang sosiologi yakni sosiologi keluarga, perlu adanya analisis teoritis (theoretical analysis) yang membahas masalah lembaga/ institusi keluarga dan secara khusus membahas masalah jumlah dan perbedaan umur anak, latar belakang suku, tingkat ekonomi dan pendidikan, serta komunikasi dan interaksi keluarga dengan masyarakat dan budaya sekitarnya.
Keluarga, dalam perspektif antropologi budaya memiliki keterkaitan yang sangat erat dengan konsep kekerabatan. Kita mengetahui bahwa Indonesia dengan beraneka ragam suku dan budayanya memiliki tiga mazhab besar sistem kekerabatan : Sistem patrilineal, matrilineal, dan bilateral. Ketiga sistem ini membentuk suatu hubungan yang akhirnya menjadi lembaga keluarga secara utuh.
Jika kita analisis dalam perspektif sosiologi, keluarga sebagai lembaga memiliki peranan dalam interaksi sosial di masyarakat. Bagaimana peran institusi keluarga dalam membentuk suatu interaksi sosial kami analisis secara gamblang dalam makalah ini.
B. Rumusan masalah
1. Mengetahui pengertian dari lembaga
keluarga
2. Mengtahui ciri-ciri dari lembaga
keluarga
3. Mengetahui fungsi dan peran fungsi
dari lembaga keluarga
C.
Tujuan penulis
1. Sebagai tugas dalam mata pelajaran sosiologi yang diberikan oleh Drs. Muhammad Syarif
2. Sebagai alat untuk memperjelas konsep lembaga keluarga dalam sudut pandang sosiologi dan antropologi budaya
3. Untuk lebih menggali struktur dan konsep keluarga yang ada pada masyarakat sekarang.
4. Sebagai khazanah dalam ilmu sosiologi.
D. Ruang lingkup
1.
pengertian lembaga keluarga
2.
ciri-ciri lembaga keluarga
3.
fungsi dan tujuan lembaga keluarga
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian
lembaga keluarga
Lembaga
keluarga adalah lembaga yang bersifat universal artinya seluruh masyarakat
didunia mengenal akan lembaga tersebut. Dalam kajian sosiologi , keluarga
merupakan salah satu bentuk masyarakat dalam kesatuan sosial yang terkecil yang
berfungsi untuk melangsungkan eksistensi kemasyarakatan melalui fungsi
reproduksi dan sosial lembaga . lembaga tidak terlepas dari masa lasing yang
diatur melalui perkawinan pemeliharaan anak, kekerabatan pemenuhan kebutuhan
pokok pencapaian tujuan dan pembinaan masalah kewargaan. Kelansungan hidup
dalam keluarga akan tergantung dari partisipasi sluruh anggota keluarga untuk
membinanya. Ayah berfungsi sebagai kepala keluarga yang berperan sebagai
pemimpin dalam aktivitas keluarga. Ibu berperan sebagai pengayong membina
anak-anak dan sebagai tempat untuk bertukar pikiran diantara keluarga-keluarga.
Begitu pula dengan anggota yang lain anak dan kerabat menjadi satu unit
keluarga, memiliki kewajiban untuk ikut menjaga keluarga dan juga kelansungan
keluarga.
2. Proses
terbentuknya lembaga keluarga
Kehidupan
sosial/masyarakat menginginkan adanya suatu keteraturan, ketentraman dalam
berintraksi, berkomunikasi untuk memenuhi jumlah kebutuhan dasar manusia bahkan
sampai pengawasannya tanpak adanya lembaga sosial yang mengatur kehidupan
masyarakat tidak akan terkendali sesuai kehendak bebasnya.
3. Ciri-ciri
suatu keluarga adalah:
- Merupakan suatu kelompok sosial yang terdiri dari berbagai usia dan jenis kelamin.
- Minimal 2 orang dari mereka mempunyai hubungan sebagai suami dan istri yang diakui oleh masyarakat dan mepunyai anggota keluarga melalui suatu pernikahan yang sah.
- Mempunyai seperangkat aturan sosial tetentu yang diakui dan dijalankan bersama-sama oleh seluruh anggota keluarga.
- Mempunyai fungsi pokok, diantaranya fungsi reproduksi,ekonomi,sosialisasi dan perlindungan.
- Menempati tempat tertentu dalam jangka waktu tertentu
4.
Peranan
lembaga keluarga
Keluarga
merupakan lembaga pendidikan tertua, bersifat informal, yang pertama dan utama
dialami oleh anak serta lembaga pendidikan yang bersifat kodrati orang tua
bertanggung jawab memelihara, merawat, melindungi, dan mendidik anak agar
tumbuh dan berkembang
dengan baik.
Pendidikan keluarga berfungsi:
a.
Sebagai
pengalaman pertama masa kanak-kanak
b.
Menjamin
kehidupan emosional anak
c.
Menanamkan
dasar pendidikan moral
d.
Memberikan
dasar pendidikan sosial.
e.
Meletakkan
dasar-dasar pendidikan agama bagi anak-anak.
5. Funsi manifest lembaga keluarga
Dengan adanya
keluarga mereka dapat melanjutkan keturunan (fungsi biologis). Penduduk lama di
daerah ini rata-rata merupakan kelurga besar (memiliki banyak anak). Hal ini
mungkin dipengaruhi dengan adanya semboyan orang zaman dulu ‘banyak anak banyak
rejeki’. Namun, sejalan dengan berkembangnya zaman, penduduk di daerah ini
mulai menerapkan KB sehingga semboyann tersebut mulai menghilang. Jadi,
keluarga mempunyai fungsi manifest sebagai pengaturan hubungan biologis atau
reproduksi. Melalui hubungan biologis inilah keluarga memperoleh keturunan
sehingga keberadaan keluarga dapat terus berlanjut.
Keluarga juga mempunyai fungsi
manifest sebagai tempat untuk menapatkan kasih saying (afeksi). Di daerah ini,
fungsi keluarga sebagai fugsi afeksi berjalan dengan sangat baik. Masing-masing
orang tua memiliki cara tersendiri untuk mencurahkan rasa kasih saying terhdap
keluarganya.
Fungsi manifest yang paling
tampak adalah fungsi edukatif (mendidik keluarga). Keluarga merupakan tempat
pertama bagi orang anak untuk menerima pendidikan dan pembinaan. Melalui
keluarga, kepribadian anak akan terbentuk melalui proses inteaksi yang terjadi
dalam keluaraga. Dalam hal ini, yang paling berperan adalah orang tua.Jadi,
Orang tua harus menjadi figure yang baik bagi anak-anaknya.
6. Funsi
Latan lembaga keluarga
Sealin fungsi-fungsi manifest di
atas, lembaga keluarga juga mempunyai fungsi laten (tersembunyi)
lembaga keluarga memiliki fungsi
ekonomi (mengatur masala ekonomi keluarga) yang berbeda-beda. Mayoritas, dalam
pemenuhan kebutuhan, keluarga di daerah ini saling melengkapi. Artinya, tidak
hanya ayah (kepala keluarga) saja yang mencari nafkah, tetapi istripun juga
berperan dalam pemenuhan kebuuhan keluarga.
Keluarga juga berperan penting
dalam fungsi religius. Keluarga yang ada di daerah ini mayoritas beragama
islam, secara turun temurun, mereka juga mengajarkan ajaran agama islam kepada
anak-naknya. Jadi, dalam hal ini, keluarga memunyai fungsi untuk memperenalkan
anggota keluarganya untuk hidup beragama.
7. Tujuan
didirikan lembaga keluarga
Berdasarkan
Al-Qur’an dan As-Sunnah, kita dapat mengatakan bahwa tujuan terpenting dari
pembentukan keluarga adalah hal-hal berikut:
1.
Mendirikan syariat Allah dalam segala permasalahan rumah tangga;
2.
Mewujudkan ketentraman dan ketenangan psikologis;
3.
Mewujudkan Sunnah Rasulullah saw. dengan melahirkan anak-anak shaleh sehingga
umat manusia merasa bangga dengan kehadiran kita;
4.
Memenuhi kebutuhan cinta kasih anaka-anak;
5.
Menjaga fitrah anak agar anak tidak melakukan penyimpangan-penyimpangan. ***
(Kitab
Ushulut-Tarbiyah Islamiyah wa Asalibiha fil-Baiti wal Madrasati wal Mujtama’,
karya Syaikh Abdurrahman An-Nahlawi)
BAB III
PENUTUP
1.
KESIMPULAN
Dari analisis di
atas, kami dapat kami simpulkan beberapa hal, antara lain :
1. Keluarga merupakan lembaga yang memiliki peranan penting dalam proses alih kebudayaan, di mana keluarga adalah elemen terkecil dan fundamental dalm pendidikan seorang individu.
2. Keluarga, baik ditinjau secara genetis maupun secara kultural, memiliki sistem interaksi tersendiri yang membuat keluarga sebagai lembaga dapat memasuki struktur dan lapisan sosial di masyarakat.
3. Masalah keluarga, seperti kekerasan terhadap anak dan kekerasan terhadap isteri yang dikategorikan sebagai perilaku kriminal sudah seharusnya dijadikan isu publik sehingga persoalan kekerasan dalam keluarga ini jika telah melampaui batas dapat memasuki ranah hukum. Akan tetapi, perlu diingat bahwa kemelut internal keluarga sebaiknya tidak dimasukkan ke ranah hukum secara terburu-buru, namun harus diselesaikan dulu secara internal dalam keluarga itu sendiri.
Fungsi keluarga sebagaimana yang disebutkan oleh Horton & Hunt (1984), seyogianya diperhatikan oleh keluarga beserta aturan-aturan yang mengkhususkannya.
1. Keluarga merupakan lembaga yang memiliki peranan penting dalam proses alih kebudayaan, di mana keluarga adalah elemen terkecil dan fundamental dalm pendidikan seorang individu.
2. Keluarga, baik ditinjau secara genetis maupun secara kultural, memiliki sistem interaksi tersendiri yang membuat keluarga sebagai lembaga dapat memasuki struktur dan lapisan sosial di masyarakat.
3. Masalah keluarga, seperti kekerasan terhadap anak dan kekerasan terhadap isteri yang dikategorikan sebagai perilaku kriminal sudah seharusnya dijadikan isu publik sehingga persoalan kekerasan dalam keluarga ini jika telah melampaui batas dapat memasuki ranah hukum. Akan tetapi, perlu diingat bahwa kemelut internal keluarga sebaiknya tidak dimasukkan ke ranah hukum secara terburu-buru, namun harus diselesaikan dulu secara internal dalam keluarga itu sendiri.
Fungsi keluarga sebagaimana yang disebutkan oleh Horton & Hunt (1984), seyogianya diperhatikan oleh keluarga beserta aturan-aturan yang mengkhususkannya.
2. SARAN
Keluarga sangat penting bagi tiap individu dalam menghadapi
perubahan sosial budaya. Oleh karena itu keluarga seharusnya dapat menjadi
pengontrol dan pengawas bagi anggota-anggotanya. Selain itu kekerasan-kekerasan
yang terjadi dalam rumah tangga seharusnya dapat dicegah apabila ada toleransi
antar anggota keluarga.
Kami mengharapkan, keluarga dapat menjalankan fungsi dan perannya masing-masing sebagai bagian terkecil masyarakat. Bukankah perubahan itu dapat dimulai dari hal yang terkecil?
Kami mengharapkan, keluarga dapat menjalankan fungsi dan perannya masing-masing sebagai bagian terkecil masyarakat. Bukankah perubahan itu dapat dimulai dari hal yang terkecil?
DAFTAR PUSTAKA
tegallumbuh.wordpress.com/2012/08/21/tujuan-keluarga/
Mulyadi, Seto, 2006. Kekerasan Pada Anak. Artikel dimuat di Kompas, 14 Januari 2006.
Mulyadi, Seto, 2006. Kekerasan Pada Anak. Artikel dimuat di Kompas, 14 Januari 2006.
Tag :
Pendidikan
0 Komentar untuk "Makalah Lembaga Keluarga"