Foto pulau Bungin, tampak dari atas tidak ada ruang kosong
Cerita
tentang keindahan Pulau Sumbawa mungkin tidak ada hentinya kita dengar. Jika
Gili Trawangan dikenal karena pesona alam dan kampung bule-nya, daratan mungil
di perairan Alas, Sumbawa-NTB, Pulau Bungin, dikenal akan seribu keunikannya.
Pulau ini mendapatkan namanya dari kata 'bungin', yang bermakna pasir putih
yang muncul di tengah lautan. Nama yang cocok bagi sebuah pulau yang berdiri di
atas batu karang, di tengah lautan. Luas pulau ini dulunya hanya sekitar tiga
hektare, dan kemudian seiring bertambahnya jumlah penduduk, pulau mungil yang
berada diatas karang ini, memiliki luas delapan setengah hektar yang
menjadikanya pulau terpadat di dunia. Uniknya, di lahan sesempit ini hidup
kurang lebih tiga ribu jiwa dengan tradisi dan adat istiadat desanya yang memperkokoh
keberadaan bagian dari gugusan pulau-pulau kecil di Sumbawa ini, sebagai pulau
yang kaya akan adat dan budayanya.
Untuk
pergi ke pulau Bungin, bisa menggunakan transportasi laut menggunakan perahu
motor dengan waktu tempuh sekitar 40
menit dari pelabuhan Alas. Namun, sekarang sudah lebih mudah karena pemerintah
daerah Sumbawa bekerja sama dengan Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan
Pariwisata, sudah membangun sarana dan prasarana berupa jembatan yang langsung
menuju pulau Bungin, untuk memudahkan para penduduk khusunya wisatawan yang
ingin berkunjung ke pulau ini. Dari kejauhan, pulau yang dihuni sekitar 3.600
jiwa ini, sudah tampak unik dan menarik. Keberadaan pulau ini seperti pulau
terapung. Karena daratan ini dibentuk dari tumpukan-tumpukan batu karang
sehingga membentuk pulau dengan aneka adat dan tradisinya. Setiap kedatangan
wisatawan ke Pulau Bungin ini, akan disambut hangat warga pulau dengan tabuhan
musik tradisional perpaduan alat tiup sarune dan kendang.
Keceriaan masyarakat
pulau Bungin dalam menyambut wisatawan
Selain
tradisi dan adatnya, salah satu keunikan yang menjadi perhatian orang luar
pulau adalah kehidupan hewan ternaknya yaitu kambing. Memang tidak ada yang
aneh dengan fostur tubuh kambing lain pada umumnya. Namun, yang menimbulkan
perhatian publik, kambing di pulau Bungin selain makan rumput dan daun-daunan,
kambing di Pulau Bungin juga memakan kertas. Hal ini disebabkan, ketiadaan
rumput di pulau ini, membuat hewan ternak ini memakan apa yang ada disekitaran
pulau. Dengan seribu keunikannya, Pulau Bungin sangat berpotensi dijadikan
salah satu unggulan destinasi wisata Sumbawa Besar, sebagai desa wisata bertaraf
internasiol. Oleh karena itu, untuk mewujudkannya, mari berkunjung ke pulau
Bungin dan bersama-sama kita promosikan Pulau Bungin sebagai destinasi tujuan
wisatawan lokal dan mancanegara serta aktif dalam menjaga fasilitas umum yang mendukung
kebutuhan wisatawan.
10 Komentar untuk "Pulau Mungil Seribu Keindahan"
indah banget pemandangannya yaak, jdi pengen kesana :D
Jadi pengen liburan kesana akhir tahun ini
terima kasih komentarnya gan
terima kasih gan telah berkunjung
ternyata ada kambing yang doyan makan kertas ya gan,,, niche post gan, bermanfaat banget
oke gan terima kasih
jadi pengen liburan gan melihat keindahan pulau mungil tersebut
Penasaran dgn pulau itu hehehe ada kambing makan rumput jg
merasa gagal jadi org indonesia karena ga hafal nama2 pulau :(
"Thank you for nice information
Please visit our website unimuda and uhamka"